Office +62 21 278 48 119 Marketing : +62 812-9616-1665 sales@revanindo.com

Kontraktor Fire Alarm Bekasi | REVANINDO – sistem alarm kebakaran terbagi dalam tiga jenis seperti yang kita tahu adalah sistem konvensional, sistem beralamat, dan sistem semi-addressable (yang merupakan turunan dari sistem addressable)

 

Segera Survey dan Konsultasi Gratis Pastikan anda menghubungi kami Kontraktor Fire Alarm Bekasi, konsultasikan permasalahan Fire Alarm System anda kepada kami system apakah yang cocok untuk gedung anda.

Langsung aja klik nomor disamping ini +62 819 2889 2828. Agar kami dapat segera survey ketempat anda

 

Kontraktor Fire Alarm Bekasi Konvensional Sistem: Sistem ini menggunakan isi dari dua kabel untuk semua jenis detektor. Dalam instalasi yang cukup kritis sering menggunakan kabel tahan api (FRC = Api Kabel Resistance) dengan berbagai ukuran, misalnya 2×0,75mm atau 2×1,5mm terutama untuk kabel yang mengarah ke panel alarm kebakaran atau sumber 220V listrik. Oleh karena itu, umumnya menggunakan isi dari dua kawat, maka alarm kebakaran konvensional dikenal sebagai istilah 2-kawat.

Titik akhir dari tarikan kabel disebut End-of-Line (EOL). Pada titik ini detektor api lalu dipasang dan di sini juga satu loop dinyatakan berakhir (stop). Dalam detektor terakhir ini dipasang satu buah atau EOL EOL Resistor Capacitor (pada merek tertentu). Jadi yang benar adalah EOL resistor dipasang pada akhir loop dan tidak di Control Panel. Jumlah ini hanya satu EOL pada setiap loop. Oleh karena itu dapat dikatakan, bahwa 1 loop = 1 Zona yang “tertutup” oleh Akhir resistor Line (EOL resistor).

Sekilas Fungsi EOL Resistor

Fungsi resistor EOL adalah sebagai saluran atau pembaca sinyal pengawasan. Seperti diketahui, semua sistem alarm bekerja berdasarkan ada atau tidak adanya sinyal pengawasan dalam satu lingkaran. Lingkaran itu sendiri didefinisikan sebagai jalur listrik di mana ada satu titik awal dan titik akhir (tujuan).

Kita anggap untuk A dan titik B adalah titik awalan. Pada akhirnya adalah dasar-dasar rangkaian listrik (hukum Ohm) diketahui, bahwa arus listrik akan mengalir dalam loop tertutup dalam hal ini dari A ke B. Karakteristik loop itu sendiri akan menentukan kondisi alarm kebakaran. Dalam kondisi loop Normal (yaitu kabel tidak pecah dan tidak ada satu detektor dihapus), maka EOL resistor akan “dibaca” oleh panel kontrol. Itu karena tegangan pada resistor EOL tidak lain adalah tegangan A – B itu sendiri. lain halnya dari kedua kondisi, yang mana ada kabel yang rusak. Dengan demikian, dalam kondisi ini loop akan dikatakan terbuka (open). Karena terbuka, tegangan A-B akan hilang adalah nol. Kondisi ini oleh panel kontrol yang diterjemahkan sebagai Masalah berkala membunyikan bel pada panel.

Kontraktor Fire Alarm Bekasi Beralamat Sistem: sistem alarm kebakaran dialamatkan adalah sebuah sistem yang terdiri dari detektor api dan perangkat yang terhubung kembali ke panel kontrol pusat. Dengan sistem dialamatkan, masing-masing perangkat memiliki alamat atau lokasi, memungkinkan detektor dipicu dapat diidentifikasi dengan cepat dan tepat. hal ini sangat sesuai pada gedung2 besar.

Segera Survey dan Konsultasi Gratis Pastikan anda menghubungi kami Kontraktor Fire Alarm Bekasi, konsultasikan permasalahan Fire Alarm System anda kepada kami system apakah yang cocok untuk gedung anda.

Langsung aja klik nomor disamping ini +62 819 2889 2828. Agar kami dapat segera survey ketempat anda

 

Kontraktor Fire Alarm Bekasi sistem semi-addressable: Sistem ini lebih efektif bila dibandingkan dengan sistem konvensional karena lebih dekat untuk mencari tahu di mana tepatnya zona kebakaran terjadi.

pada system ini merupakan salah satu dari bentuk sistem Konvensional yang berubah ke addressable menggunakan modul kontrol. Cara menghubungkan sistem konvensional dengan modul kontrol kemudian dihubungkan ke zona yang memiliki detektor.

 

Sekitar Ketentuan Penggunaan

Seperti penggunaan istilah konvensional, istilah ini untuk membedakannya sistem Addressable. setiap detector yakni hanya contact listrik saja dalam sistem ini (bukan data mengirimkan ID khusus).

tipe 3-kawat digunakan jika diinginkan sehingga masing-masing detektor memiliki output berupa lampu indikator independen. Contoh aplikasi, misalnya untuk mengidentifikasi kamar hotel, rumah sakit, panel dalam ruangan, ruang generator, dan banyak lagi. Sebuah lampu-disebut indikator remote menunjukkan lampu-dipasang tepat di atas pintu setiap kamar dan eksterior akan menyala pada saat detektor di ruangan itu terdeteksi. Dengan demikian, deteksi lokasi (baca: api) dapat diketahui dengan pasti oleh orang-orang yang berada di luar ruangan melalui lampu.

Sedangkan yang kedua adalah jenis empat-kawat yang digunakan di sebagian besar 12V detektor asap harus terhubung ke panel alarm rumah. Seperti diketahui panel alarm rumah menggunakan 12VDC sumber untuk memasok tegangan ke sensor di mana salah satu dari mereka bisa menjadi detektor asap. Jika demikian, itu adalah jenis digunakan asap detektor 4-kawat ini. biasanya pasokan digunakan dalam 2 kabel + 12V dan 12V, dan lainnya lagi yang menyampaikan NO (Biasanya Terbuka) dan C (umum) terkait dengan ZONE dan COM terminal pada panel alarm. 4-kawat detektor biasanya memiliki jangkauan tegangan 12VDC sampai 24VDC.

Tapi secara umum, kabel sistem alarm kebakaran konvensional seperti dijelaskan di atas.

Segera Survey dan Konsultasi Gratis Pastikan anda menghubungi kami Kontraktor Fire Alarm Bekasi, konsultasikan permasalahan Fire Alarm System anda kepada kami system apakah yang cocok untuk gedung anda.

Langsung aja klik nomor disamping ini +62 819 2889 2828. Agar kami dapat segera survey ketempat anda

× Ada yang bisa kami bantu ?