Hydrant pemadam kebakaran sebagai sarana khalayak yang perlu untuk jadi perhatian karena tersangkut keamanan dan kenyamanan warga. Saat ini lebih banyak tempat khalayak seperti taman selingan, mall, jalan, pabrik, gedung, pasar, bahkan juga rumah di perkotaan sampai dusun bisa jadi alami musibah kebarakaran. Di sini akan mengulas mengenai salah satunya sarana khalayak yang dipakai pada kondisi genting saat terjadi kebakaran itu.
Pemahaman Hydrant Pemadam Kebakaran
Hydrant Pemadam Kebakaran ialah sebuah alat atau terminal penyambung untuk kontribusi genting saat terjadi kebakaran. Hydrant sebagai jaringan berbentuk alat yang ada di atas tanah yang sediakan akses suplai air untuk maksud mematikan kebakaran. Umumnya pelindungan api aktif ini disiapkan di beberapa daerah perkotaan, tepian kota, dan perdesaan yang mempunyai tersedianya (suplai) air yang cukup dan memungkinkannya petugas pemadam kebakaran untuk memakai suplai air itu untuk menolong mematikan kebakaran.
Air yang Dipakai untuk Hydrant
Air yang dipakai untuk hydrant bisa bertekanan dan tidak bertekanan. Misalkan air yang bertekanan itu di mana hydran terhubung dengan pompa dalam hasilkan penekanan, dan unpressurized (tidak bertekanan) di mana hydrant terhubung langsung ke sumber air seperti kolam atau bak air dengan memakai pompa tertentu.
Secara umum, hydrant mempunyai satu ataupun lebih konektor (penyambung) selang kebakaran. Bila supply air bertekanan, karena itu hydrant diperlengkapi dengan 1 ataupun lebih katup untuk atur saluran air. Dalam rencana sediakan air yang cukup buat pemadaman kebakaran, hydrant disarankan bisa memberi debet air minimal 250 galon per menit (945 liter per menit).
Air yang dipakai umumnya didapat dari sumur paling dekat atau kolam yang gampang di akses. Tapi ini akan susah saat proses pemadaman kebakaran untuk lokasi yang capaiannya jauh dari sumber air. Untuk sekarang ini telah ada mekanisme air bawah tanah yang dapat dipakai sebagai suplay air pada Hydrant.
Hydrant untuk Keamanan Khalayak
Keperluan akan Fire hydrant yang makin tinggi disertai karena ada pembangunan fasilitas dan prasarana untuk khalayak, karena itu sarana untuk pelindungan khalayak juga harus di melengkapi. Tapi pada praktiknya banyak hydrant pemadam kebakaran yang disediakan di ruangan khalayak tidak berperan seperti mestinya. Hingga ketika genting terjadi kebakaran harus usaha extra dengan memercayakan pemadam kebakaran. Lantas ada berapakah tipe Hydrant Pemadam Kebakaran yang biasanya dipakai?
3 Tipe Hydrant Pemadam Kebakaran
1. Hydrant Halaman
Tipe hydrant pemadam kebakaran yang pertama yakni hydrant halaman. Hydrant halaman, biasa disebutkan dengan hydrant pilar
Hydrant Pillar ialah satu mekanisme pencegah kebakaran yang memerlukan suplai air dan terpasang di luar bangunan. Hydrant halaman umumnya dipakai oleh mobil pemadam kebakaran untuk ambil air bila kekurangan dalam bak mobil . Maka hydrant pilar ini ditempatkan di sejauh jalan akses mobil Pemadam Kebakaran.
Untuk tentukan keperluan suplai air kebakaran memakai penghitungan SNI 03-1735-2000.
Ada dua jenis hydrant halaman yakni:
a. Hydrant Barel – Basah
Dalam design hydrant bertekanan dengan type barel basah, hydrant disambungkan langsung ke sumber air bertekanan. Sisi atas atau barel dari hydrant selalu berisi air, dan setiap aliran mempunyai katup tertentu dengan tangkai yang menjuru ke segi.
b. Hydrant Barel – Kering
Dalam design hydrant bertekanan dengan type barel kering, hydrant dipisah dari sumber air bertekanan oleh katup khusus pada bagian bawah hydrant di bawah tanah. Sisi atas masih tetap kering sampai katup khusus dibuka dengan memakai alat tertentu. Tidak ada katup di aliran tempat keluarnya air.
Hydrant dengan type barel kering umumnya dipakai di saat musim dingin di mana temperatur dapat turun di bawah 0oC. Ini dilaksanakan untuk menahan hydrant dari pembekuan.
Di wilayah perdesaan di mana mekanisme air perkotaan tidak ada, hydrant kering dipakai untuk menyuplai air untuk kepentingan pemadaman kebakaran. Hydrant kering bisa dianalogikan sebagai instalasi keran, yang terbagi dalam pipa dan keran atau katup yang terpasang secara tetap di mana salah satunya dari ujung pipa itu berada di permukaan air danau atau kolam.
2. Hydrant Gedung
Tipe hydrant pemadam kebakaran setelah itu Fire Hydrant gedung atau umum disebutkan dengan hydrant box. Hydrant box ialah satu mekanisme pencegah kebakaran yang memakai suplai air dan terpasang dalam bangunan atau gedung. Hydrant box umumnya terpasang melekat pada dinding dan memakai pipa tegak (stand pipe) untuk menyambungkan dengan pipa dalam tanah khusus kebakaran.
Untuk tentukan keperluan suplai air kebakaran memakai penghitungan SNI 03-1745-2000 dan NFPA (National Fire Protection Association).
Hydrant gedung sebagai mekanisme perlindungan kebakaran yang terpasang dalam bangunan, di mana mekanisme dan perlengkapannya disiapkan oleh pengelola atau pemilik bangunan.
Berdasar pemakaiannya bisa dibagi jadi :
a. Hydrant Klas I : Memakai selang dengan diameter 2.5″ di mana pemakaiannya ditujukan untuk tenaga pemadam kebakaran dan beberapa orang yang terbiasa.
b. Hydrant Klas II : Memakai selang dengan diameter 1.5″ di mana pemakaiannya ditujukan untuk penghuni gedung dan beberapa orang yang belum terbiasa.
c. Hydrant Klas III : Memakai selang dengan diameter 2.5″ dan 1.5″ di mana pemakaiannya ditujukan untuk semuanya orang berdasar kesesuain saat musibah kebakaran terjadi.
3. Hydrant Kota
Hydrant kota sebagai mekanisme perlindungan kebakaran, di mana hidrant terpasang di sejauh jalan sebagai prasarana kota dan keperluan sunber air disuplai/disiapkan oleh PDAM di tempat. Dalam masalah ini yang perlu diperhatikan ialah beberapa tempat yang riskan akan kebakaran, hingga langsung bisa di tangani apabila sudah ada beberapa alat simpatisan.
Demikian ulasan singkat berkenaan Hydrant Pemadam Kebakaran: Pemahaman, Peranan, dan Macamnya. Bila anda memerlukan Pompa, Selang, Aksesori Pemadam Kebakaran, Pembaruan, Pemeliharaan dan Pengadaan Sparepart, silakan mengontak kami lewat: