System pemadam kebakaran atau mekanisme fire fighting disiapkan di gedung sebagai protektif (pencegah) berlangsungnya kebakaran. Mekanisme ini terbagi dalam mekanisme sprinkler, mekanisme hidran dan Fire Extinguisher. Dan pada beberapa tempat tertentu dipakai mekanisme fire gas.Tapi secara umum mekanisme yang dipakai terbagi dalam: mekanisme sprinkler, hidran dan fire extinguisher.
Ada 3 pompa yang dipakai dalam mekanisme sprinkler dan Hydran, yakni elektrik pump, diesel pump dan jockey pump. Jockey pump berperan untuk memantapkan penekanan di instalasi, dan secara automatis akan bekerja jika ada pengurangan penekanan. Apabila ada head sprinkler yang pecah atau hydran dipakai, karena itu yang bekerja secara automatis pompa elektrik bekerja, dan secara automatis juga jockey pump akan stop bekerja. Pompa elektrik pump (atau elektrik pump) sebagai pompa khusus yang bekerja jika head sprinkler atau hydran dipakai. Sedang pompa diesel sebagai pompa cadangan, bila pompa elektrik tidak berhasil bekerja sepanjang 10 detik, karena itu secara automatis pompa ini akan bekerja.
Fire Fighting Mekanisme Sprinkler pada System Pemadam Kebakaran
pada Fire Fighting System Mekanisme ini memakai instalasi pipa sprinkler bertekanan dan head sprikler sebagai alat khusus untuk mematikan kebakaran.
Mekanisme ada 2 jenis, yakni:
Wet Riser Sistem: Semua instalasi pipa sprinkler berisi air bertekanan dengan penekanan air selalu dijaga pada penekanan yang relatif masih tetap.
Dry riser sistem : Semua instalasi pipa sprinkler tidak berisi air bertekanan, perlengkapan penyuplai air akan menyalurkan air secara automatis bila instalasi fire sirene memerintahnya.
Secara umum gedung tingkat tinggi memakai mekanisme wet riser, semua pipa sprinkler berisi air bertekanan, dengan penekanan air selalu dijaga pada penekanan yang relatif masih tetap.
Jika penekanan dalam pompa turun, karena itu secara automatis jockey pump akan bekerja untuk memantapkan penekanan air di dalam pipa. Bila penekanan semakin menurun atau ada glass bulb head sprinkler yang pecah karena itu pompa elektrik akan bekerja dan secara automatis pompa jockey akan stop. Dan jika pompa elektrik tidak berhasil bekerja sesudah 10 detik, karena itu pompa cadangan diesel secara automatis akan bekerja.
Fire Fighting Mekanisme Hydrant pada System Pemadam Kebakaran
Mekanisme ini memakai instalasi hydran sebagai alat khusus pemadam kebakaran, yang terbagi dalam box hydran dan accesories, pilar hydran dan siemese. Box Hydran dan accesories instalasinya (selang (hose), nozzle) (atau disebutkan dengan Fire House kabinet (FHC)) umumnya ditaruh dalam gedung, sebagai mengantisipasi bila mekanisme sprinkler dan mekanisme fire extinguisher kerepotan menangani kebakaran dalam gedung. Sedang Pilar hydran (yang diperlengkapi dengan box hydran disebelahnya, untuk simpan selang (hose) dan nozzle) umumnya ditaruh di tempat luar (jalan) di sekitar gedung, dipakai bila mekanisme kebakaran dalam gedung tidak mencukupi kembali. Dan Siemese berperan untuk isi air ground tank (sumber air hydran) tidak mencukupi kembali atau habis. Siemese ditaruh di dekat di dekat jalan khusus. Ini untuk mempermudah dalam pengisian air.
Sistem Hydran ini terbagi dalam 2 sistem, yakni:
wet riser sistem: Semua instalasi pipa hydran berisi air bertekanan dengan penekanan yang selalu dijaga pada penekanan yang relatif masih tetap.
Dry Riser Sistem: semua instalasi pipa hydran tidak berisi air bertekanan, perlengkapan penyuplai air akan secara automatis bila katup selang kebakaran dibuka.
Seperti mekanisme sprinkler, bila ada penekanan dalam pipa instalasi turun, karena itu pompa jockey akan bekerja. Apabila instalasi hydran dibuka karena itu secara automatis pompa elektrik akan bekerja, dan jockey pump secara automatis akan stop. Apabila pompa elektrik tidak berhasil bekerja secara automatis, karena itu pompa diesel akan bekerja.
Fire Fighting fire Extinguisher pada System Pemadam Kebakaran
Fire extinguisher ataupun lebih dikenali bernama APAR (Alat Pemadam Api Enteng) sebagai alat pemadam api yang penggunaannya dilaksanakan dengan manual dan langsung ditujukan pada status di mana api ada.
Apar umumnya ditaruh di beberapa tempat vital yang disamakan dengan ketentuan Dinas Pemadam Kebakaran.
Ada banyak tipe Apar yang dipakai, yakni:
Apar Tipe A: Multipurpose Dry Chemical Powder 3,5 Kg
Apar Tipe B: Gas Co2 6,8 kg
Apar tipe C : Gas Co2 10 kg
Apar tipe D : Multipupuse Dry Chemical Powder 25 kg (diperlengkapi dengan Trolley)
Fire Fighting Mekanisme Gas
Mekanisme fire gas umumnya dipakai untuk ruang tertentu, misalnya: ruangan Genset, ruangan panel dan ruang eletronik (ruangan central computer: ruangan hub dan server, IT, Comunication dan sebagainya).
Mekanisme yang dipakai umumnya mekanisme fire gas terkonsentrasi, di mana tabung-tabung gas (foam, halon, FM 100, Co2 dan lain-lain), ditaruh secara terkonsentrasi dan pendistribusianannya ke ruang dilewati lewat motorized valve / actuator, instalasi pemipaan dan nozzle.
Tipe-Jenis Alat Pemadam Kebakaran Portable (Portable Fire Extinguisher)
Alat pemadam portable didisain untuk dipakai oleh seorang yang mendapati ada api atau kebakaran. Tipe alat pemadam yang dipakai bergantung dari tipe bahan yang terbakar. Berikut akan diterangkan secara singkat beberapa macam alat pemadam portable.
I. Water (gas cartridge tipe) extinguishers, Warna Merah
Alat pemadam ini memakai air dan karbon dioksida sebagai baham pemadam. Tipe pemadam ini pas untuk mematikan api yang membakar kertas dan kayu. Dan jangan dipakai pada tempat-area yang ada perlengkapan yang memakai listrik atau cairan kimia organic yang tidak terlarut di dalam air. Belakangan ini telah diperkembangkan alat pemadam yang memakai air yang memiliki kandungan foaming agent (bahan pembentuk busa) yang dikenali dengan AFFF yang bisa dipakai untuk kebakaran pada cairan kimia gampang terbakar dan perlengkapan listrik.
II. Carbon dioxide extinguishers, warna hitam
Tipe System pemadam kebakaran ini memakai CO2 (karbon dioksida) sebagai bahan pemadam. Alat pemadan ini akan keluarkan awan karbon dioksida dan partikelCOP padat di saat dipakai. Tipe pemadam ini dipakai untuk tempat di mana ada perlengkapan electronic hingga perlengkapan itu tidak hancur, seperti instrumen laboratorium, server, computer, dll. Tipe System pemadam kebakaran ini jangan dipakai pada tempat confine ruang atau basemen karena awan karbon dioksida bisa mencelakakan untuk personil kebakaran tersebut. Tipe pemadan CO2 ini jangan dipakai untuk kebakaran bahan logam atau metal.
III. Halon (bromochlorofluoromethane BCF tipe) extinguishers, Warna Hijau
Alat pemadam ini memakai gas Halon sebagai bahan pemadam. Alat pemadam tipe ini dipakai di pabril, laboratorium atau tempat workshop di mana ada kemunkinan minyak dan bahan gampang terbakar. Tetapi tipe pemadan ini tidak bias dipakai untuk tempat-area di mana ada perlengkapan electronic. Tipe pemadam ini diperkembangkan untuk memadam kebakaran pada pesawat udara. Alat pemadam ini keluarkan uap dan gas yang menyelimutinya api dan singkirkan oksigen hingga bisa mematikan api. Atom Bromin sebagai terminator proses dari oksidasi yang terjadi di saat kebakaran. Salah satunya kekurangan dari tipe pemadam ini ialah bila ada logam yang terbakar karena itu BCF bisa terdegradasi dan membuat hydrogen halide yangbersifat beracun dan korosif. Bila dipakai pada tempat confine ruang karena itu dibutuhkan sirkulasi yang cukup.
IV. Powder extinguishers (gas cartridge tipe), Warna Biru
Tipe System pemadam kebakaran ini memiliki kandungan serbuk kering yang memiliki sifat inert seperti serbuk silica yang digabung dengan serbuk sodium bikarbonat. Serbuk dipompa keluar tabung dengan kontribusi gas karbon dioksida yang dari catridge. Serbuk yang dikeluarkan akan menyelimutinya bahan yang terbakar hingga pisahkan oksigen yang disebut salah satunya kompenen kebakaran. Ada karbon dioksida akan singkirkan oksigen hingga bisa mematikan api. Benar-benar tidak dianjurkan untuk dipakai pada tempat yang ada perlengkapan produksi atau instrumen produksi yang paling berharga, karena serbuk-serbuk pemadam bisa menghancurkan beberapa komponen perlengkapan itu.
V. Foam extinguishers (gas cartridge tipe), Warna Krem
Tipe pemadam ini memakai bahan kimia yang bisa membuat busa yang konstan dan didorong dengan karbon dioksida di saat keluar tabung. Foam yang keluar akan menyelimutinya bahan yang terbakar hingga bisa mematikan api karean oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. Tipe System pemadam kebakaran ini bisa dipakai pada tempat di mana tipe pemadam air tidak dapat dipakai. Sama dalam tempat yang ada minyak yang tidak dapat bersatu sama air.
Demikian ulasan singkat berkenaan System Pemadam Kebakaran – Fire Fighting System. Bila anda memerlukan informasi harga Instalasi fire Fighting System dari jasa kami anda bisa menghubungi kami melalui kontak yang tertera didalam website ini.
Trackbacks/Pingbacks